Analisis Semiotika pada poster film "Bob Marley : One Love"

 


Pendahuluan 
Penelitian ini bertujuan untuk mendalami representasi budaya reggae dalam poster film "Bob Marley: One Love" melalui lensa semiotika komunikasi, khususnya dengan menggunakan teori semiotika Roland Barthes. Teori semiotika Roland Barthes memberikan kerangka kerja yang berguna untuk menganalisis bagaimana tanda-tanda dalam poster film mengkomunikasikan makna budaya reggae kepada penonton. Menurut Prasetya (2019) Barthes Membagi semiotik menjadi dua aspek yaitu denotasi dan konotasi. Sementara menurut Derizis & Komara (2020) Cara kedua dari tiga cara Barthes mengenai bekerjanya tanda dalam tatanan kedua adalah melalui mitos. Mitos adalah cerita yang digunakan suatu kebudayaan untuk menjelaskan atau memahami beberapa aspek dari realitas atau alam.

Melalui analisis semiotika komunikasi, diharapkan penelitian ini dapat mengungkap cara-cara di mana poster film "Bob Marley: One Love" menghadirkan budaya reggae sebagai simbol kebebasan, persatuan, dan perlawanan terhadap ketidakadilan. Menurut Morissan (2018) Semiotika adalah studi mengenai tanda dan simbol yang merupakan tradisi penting dalam pemikiran tradisi komunikasi. Sementara itu Jhon (2016) semiotika adalah kajian mengenai & cara tanda-tanda tersebut bekerja. Dari kedua definisi tersebut maka penelitian ini juga dapat memberikan wawasan tentang bagaimana film sebagai media komunikasi massa dapat menjadi sarana untuk memperkuat identitas budaya dan menyebarkan pesan-pesan yang relevan dalam konteks global yang terus berubah.

Metodologi penelitian
Penelitian ini merupakan analisis semiotika Roland Barthes terhadap representasi budaya reggae dalam poster film "Bob Marley: One Love". Pendekatan kualitatif dengan pendekatan deskriptif digunakan untuk menggambarkan, menganalisis, dan menginterpretasi tanda dan simbol dalam poster. Objek penelitian adalah poster film "Bob Marley: One Love",

Analisis semiotika Roland Barthes membagi proses penandaan menjadi dua tahap dalam tatanan pertama, yaitu denotasi dan konotasi. Tahap denotasi mengacu pada penandaan awal yang menggambarkan makna literal atau langsung dari tanda-tanda yang ditemukan dalam poster film. Sementara itu, tahap konotasi merupakan proses interpretasi tambahan yang menghasilkan makna yang lebih dalam, termasuk pemahaman tentang mitos dan ideologi yang melingkupi tanda-tanda tersebut. Tatanan kedua adalah melalui mitos. Mitos merupakan narasi yang digunakan oleh suatu budaya untuk menggambarkan atau memahami berbagai aspek dari realitas pada kehidupan.

Hasil penelitian 
Interpretasi Poster poster diwakili oleh tiga bagian poster yaitu Bagian figur Bob Marley, Bagian warna dominan merah kuning dan hijau serta bagian tulisan teks pada poster untuk dapat menganalisis representasi Budaya Reggae terlihat melalui makna konotasi, denotasi dan Mitos yang dapat lebih jelas dipaparkan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes.

A. Pemaknaan denotasi dan konotasi
Konotasi didefinisikan sebagai makna yang dikaitkan dengan gambar di luar tingkat denotasi yang jelas, sedangkan denotasi didefinisikan sebagai tingkat makna pertama dan paling sederhana dari sebuah gambar.

Denotasi : Pada figur Bob Marley, Sosok Bob Marley secara denotasi terlihat dengan visual cenderung gelap, dengan posisi bermain gitar diatas panggung memperlihatkan pemaknaan yang jelas memvisualisasikan bahwa Bob Marley adalah musisi. Secara warna, Warna pada poster secara visual memperlihatkan warna hijau, kuning dan merah yang mendominasi hampir keseluruhan dari visual poster. Pada penulisan, Penulisan Bob Marley lebih kecil dari Penulisan kata One Love memberikan pemaknaan bahwa yang ingin disampaikan dalam film bukan cerita biografi Bob Marley yang detail tetapi cerita mengenai One Love yang lebih detail.

Konotasi : Pada figur Bob Marley, sosok Bob Marley secara konotasi kita bisa memberikan pemaknaan pada rambut gimbal Bob Marley sebagai bagian dari Budaya Reggae. Jika dilihat dari warna, Warna merah kuning hijau secara konotasi memberikan pemahaman budaya reggae yang berasal dari warna bendera Ethiopia Rahayu (2023). Warna ini adalah warna performansi musik reggae dari kepercayaan Bob Marley sebagai rastafarian dan menganggap Ethiopia adalah zion (tanah pembebasan). Menurut
Awom (2018) Rastafarianisme adalah gerakan sosial dan spiritual yang berawal dari komunitas kulit hitam di Jamaika. Mereka menyembah Haile Selassie I dari Ethiopia sebagai inkarnasi dari Tuhan dan Mesias mereka, percaya bahwa ajaran Injil telah disalah artikan oleh bangsa penjajah kulit putih. Mereka yakin bahwa kaum kulit hitam adalah umat pilihan Tuhan, dan bahwa Afrika adalah surga sejati di bumi. Secara penyajian tulisan, Tulisan One Love yang lebih besar memberikan  pemahaman konotasi terhadap budaya reggae dengan slogan yang berasal dari band Bob Marley bernama The Wailers pada lagu berjudul One Love tahun 1965. Menurut Wibowo et al.(2010) kekuatan musik Reggae yang dipopulerkan oleh Bob Marley terletak pada lirik-lirik lagunya yang bertemakan anti-diskriminasi terhadap orang kulit hitam, perdamaian, dan seputar percintaan.

Mitos : Mitos merupakan cerita yang mengandung sebuah pesan. Mitos identik dengan sebuah cerita atau sesuatu yang dikatakan orang dan mempunyai makna sebagai suatu pernyataan seseorang yang diceritakan secara terus menerus (Hasanah, 2021). Sementara menurut Hudaya et al. (2015) Mitos berangkat dari tradisi lisan, seni spiritual, dan kepercayaan. Mitos dalam penelitian ini berkaitan dengan Pemaknaan representasi budaya reggae pada poster film Bob Marley One Love dimana pemaknaan mitos melalui representasi budaya reggae dapat dimaknai bahwa pada poster budaya reggae bukan saja diwakili oleh sosok Bob Marley, warna merah, hijau dan kuning serta tulisan yang memberi pemaknaan tetapi mitos menjadi cerita dibalik pemaknaan poster tersebut.

Kesimpulan
Dalam poster film "Bob Marley One Love", pemaknaan denotasi mencakup visual gelap Bob Marley yang bermain gitar di panggung, menunjukkan bahwa ia adalah seorang musisi. Konotasi dari rambut gimbal dan warna-warna merah, kuning, dan hijau mencerminkan budaya reggae. Selain itu, terdapat pemaknaan mitos melalui penggunaan simbol-simbol seperti bendera Ethiopia dan rambut gimbal oleh Bob Marley sebagai bagian dari gerakan Rastafarianisme yang menjadi integral dalam budaya Reggae. Seiring waktu, simbol-simbol ini telah menjadi tren di Indonesia, menunjukkan pergeseran makna dalam budaya reggae.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Literatur Review 20 Jurnal Tentang Dunia Game

Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Poster Interstellar